Selasa, 23 Agustus 2011

Feature About Kali Sari


Tampaklah rumah-rumah penduduk yang tampak kumuh tapi tersusun rapi. Setiap rumah memiliki ukuran yang sangat kecil. Semua dinding berasal dari gedeg tanpa ada hiasan yang mahal dipajang di sana. Ada yang beratapkan terpal dan beralaskan tanah. Ya…hampir semuanya menggunakan tanah sebagai alasnya. Jika dilihat dari jalan raya yang letaknya di atas perumahan kumuh ini, semuanya sangat memperhatinkan dan mungkin ada yang mengira bahwa tidak ada orang yang hidup di sana. Demikian juga jika sudah berada di lingkungan perumahan tersebut, pemandangan yang kontras akan tampak di depan mata. Begitu besar dan megahnya perumahan-perumahan  dan pabrik, dan hiruk-pikuknya suara kendaraan di jalan raya.
Gambaran situasi di atas adalah tempat perumahan para pemulung. Kali Sari adalah adalah namanya. Semua penduduk di sekitar ini bekerja sebagai pemulung. Mereka bekerja dari subuh sampai siang terus dilanjutkan lagi mulai sore sampai malam. Ritme kehidupan seperti ini terus mereka jalani sebagai usaha untuk mencukupi kelangsungan hidup mereka.
Mereka adalah pribadi yang ramah dan bersahabat sebab ketika kami datang, mereka dengan cepat menerima kehadiran kami dan mudah diajak bicara. Kami juga sempat membantu mereka memilah-milah hasil mulung sesuai dengan pengelompokkan biaya setiap barang. Dan yang tidak kalah menariknya lagi yaitu kami disuguhi minuman teh. Sungguh pengalamn ini sangat menyenangkan bagi kami.
Selanjutnya… bagaimana pemaknaan kemerdekaan yang kami peroleh… adakah kemerdekaan di kali sari? Oh… Kali Sari…Kali Sari…merdekakah dikau?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerpen: Kado Buat Tuhan

Matahari bersinar cerah sore ini. Sedikit cahaya masuk kamar saya. Tepat mengenai mata saya. Saya segera bangun dari tidur siang karena sil...